Sabtu, 30 Juli 2016

SISTEM KOPLING (CLUTCH) SEPEDA MOTOR



SISTEM KOPLING (CLUTCH) SEPEDA MOTOR

Kopling berfungsi meneruskan dan memutuskan putaran dari poros engkol ke transmisi  (perseneling) ketika mulai atau pada saat mesin akan berhenti atau memindahkan gigi. Umumnya kopling yang digunakan pada sepeda motor adalah adalah kopling tipe basah dengan plat ganda, artinya kopling dan komponen kopling lainnya terendam dalam minyak pelumas dan terdiri atas beberapa plat kopling.

Tipe kopling yang digunakan pada sepeda motor menurut cara kerjanya ada dua jenis yaitu

A.     Kopling Mekanis (Manual Clutch)

Kopling mekanis adalah kopling yang cara kerjanya diatur oleh handel kopling, dimana pembebasan dilakukan dengan cara menarik handel kopling pada batang kemudi. Kedudukan kopling ada yang terdapat pada crankshaft (poros engkol/kruk as) (misalnya: Honda S90Z, Vespa, Bajaj dan lain-lain) dan ada yang berkedudukan pada as primer (input/main shaft) (misalnya: Honda CB 100 dan CB 125, Yamaha, Suzuki dan Kawasaki).
Sistem kopling mekanis terdiri atas bagian-bagian berikut yaitu


  1. Mekanisme handel terdiri atas: handel, tali kopling (kabel kopling), tuas (batang) dan pen   pendorong. 
  2. Mekanisme kopling terdiri atas gigi primer kopling (driven gear), rumah (clutch housing), plat gesek (friction plate) plat kopling (plain plate), per (coil spring), pengikat (baut), kopling tengah (centre clutch), plat tutup atau plat penekan (pressure plate), klep penjamin dan batang penekan/pembebas (release rod)


Rumah kopling (clutch housing) ditempatkan pada poros utama (main shaft) yaitu poros yang menggerakkan semua roda gigitransmisi. Tetapi rumah kopling ini bebas terhadap poros utama, artinya bila rumah kopling berputar poros utama tidak ikut berputar. Pada bagian luar rumah kopling terdapat roda gigi (diven gear) yang berhubungan dengan roda gigi pada poros engkol sehingga bila poros engkol berputar maka rumah kopling juga ikut berputar. Agar putaran rumah kopling dapat sampai pada poros utama maka pada poros utama dipasang hub kopling (clutch sleeve hub). Untuk menyatukan rumah kopling dengan hub kopling digunakan dua tipe pelat, yaitu pelat tekan (clutch driven plate/plain plate) dan pelat gesek (clutch drive plate/friction plate). Pelat gesek dapat bebas bergerak terhadap hub kopling, tetapi tidak bebas terhadap rumah kopling. Sedangkan pelat tekan dapat bebas bergerak terhadap rumah kopling, tetapi tidak bebas pada hub kopling..








                                                                                                                                                             

Cara kerja kopling mekanis adalah sebagai berikut:

Bila handel kopling pada batang kemudi bebas (tidak ditarik) maka pelat tekan dan pelat gesek dijepit oleh piring penekan (clutch pressure plate) dengan bantuan pegas kopling sehingga tenaga putar dari poros engkol sampai pada roda belakang.
Sedangkan bila handel kopling pada batang kemudi ditarik maka kawat kopling akan menarik alat pembebas kopling. Alat pembebas kopling ini akan menekan batang tekan (pushrod) atau release rod yang ditempatkan di dalam poros utama. Pushrod akan mendorong piring penekan ke arah berlawanan dengan arah gaya pegas kopling. Akibatnya pelat gesek dan pelat tekan akan saling merenggang dan putaran rumah kopling tidak diteruskan pada poros utama, atau hanya memutarkan rumah kopling dan pelat geseknya saja.
Putaran mesin tidak diteruskan ke transmisi saat handel kopling ditekan





Putaran mesin mulai diteruskan ke Transmisi saat handel kopling mulai dilepas

                                                                               




Putaran mesin diteruskan dengan sempurna ke transmisi saat handel kopling dilepas

Pada tipe kopling mekanik terdapat dua cara untuk membebaskan kopling (putaran mesin tidak diteruskan ke transmisi), yaitu secara manual dan hidrolik. Metode pembebasan kopling secara manual adalah dengan menggunakan kabel kopling yang ditarik oleh
handel kopling. Terdapat tiga tipe untuk pembebasan kopling secara manual, yaitu:
1) Tipe dengan mendorong dari arah luar (outer push type)
Pada tipe ini, jika handel kopling ditarik, plat penekan (pressure plate) akan ditekan ke dalam dari arah sebelah luar. Dengan tertekannya plat penekan tersebut, plat kopling akan
merenggang dari plat penekan, sehingga kopling akan bebas dan putaran mesin tidak diteruskan ke transmisi.









Pembebas kopling dengan outer push type

2) Tipe dengan mendorong ke arah dalam (inner push type)
Pada tipe ini, jika handel kopling ditarik, plat penekan(pressure plate) akan ditekan ke luar dari arah sebelah dalam. Dengan tertekannya plat penekan tersebut, plat kopling akan merenggang dari plat penekan, sehingga kopling akan bebas dan putaran mesin tidak diteruskan ke transmisi.





Pembebas kopling dengan inner push type
3) Tipe rack and pinion
Pada tipe ini, dimungkinkan kopling dapat dihubungkan dan dilepas secara langsung. Konstruksinya sederhana namun mempunyai daya tahan yang tinggi sehingga cocok untuk
sepeda motor bermesin putaran tinggi






Pembebas kopling dengan rack and pinion type
Sedangkan metode pembebasan kopling tipe mekanik dengan menggunakan sistem hidrolik adalah dengan mengganti fungsi kabel kopling oleh cairan hidrolik. Cara kerjanya hampir sama dengan sistem rem yang menggunakan cairan/fluida hidrolik.Jika handel kopling/tangkai kopling ditarik, batang pendorong(pushrod) pada master cylinder mendorong cairan hidrolik yang berada pada slang. Kemudian cairan hidrolik tersebutmenekan piston yang terdapat pada silinder pembebas (release cylinder).





Pembebas kopling dengan sistem hidrolik

Akibatnya piston bergerak keluar dan mendorong pushrod yang terdapat pada bagian dalam poros utama transmisi. Pergerakan pushrod pada poros utama transmisi tersebut akan menyebabkan plat penekan pada kopling tertekan sehingga kopling akan terbebas dan putaran mesin tidak diteruskan ke transmisi. Metode pembebasan kopling tipe mekanik dengan menggunakan sistem hidrolik mempunyai keuntungan, antara lain; lembut dan ringan dalam membebaskan dan menghubungkan pergerakan kopling, bebas penyetelan dan perawatan terkecuali pemeriksaan berkala/rutin pada sistem hidrolik seperti ketinggian cairan hidrolik, dan penggantian cairan dan perapat (seal) hidrolik. Dengan pergerakan yang
ringan tersebut, maka tipe ini bisa menggunakan pegas kopling (clutch spring) yang lebih kuat dibanding kopling tipe mekanik yang menggunakan kabel kopling. Pegas kopling
yang lebih kuat akan menyebabkan daya tekan/cengkram plat penekan menjadi lebih kuat juga saat kopling tersebutterhubung, sehingga proses penyambungan putaran mesin ke transmisi akan lebih baik.

Kamis, 28 Juli 2016


PEDOMAN PENETAPAN POINT PELANGGARAN TATA TERTIB SISWA
SMK NEGERI 1 SRAGI TA 2016 - 2017


 

No PELANGGARAN TATA TERTIB  POINT  SANKSI 
KETERLAMBATAN
1 Setiap terlambat mengikuti Upacara bendera dan Senam Bersama 2 Teguran lisan dan sanksi pedagogik 
2 Setiap tidak melaksanakan piket kelas sesuai jadwal masing-masing 2 Teguran lisan dan sanksi pedagogik 
3 Setiap terlambat masuk kelas setelah bel berbunyi pada jam pertama  2 Teguran lisan dan sanksi pedagogik 
4 Setiap terlambat masuk kelas setelah bel berbunyi pada jam istirahat  2 Teguran lisan dan sanksi pedagogik 
KEHADIRAN 
5 Setiap tidak masuk tanpa keterangan  5 Teguran lisan, sangsi pedagogik dan membuat surat perjanjian 
6 Meninggalkan lingkungan sekolah tanpa izin saat jam belajar atau waktu istirahat 5  Teguran lisan, sangsi pedagogik dan membuat surat perjanjian 
7 Setiap tidak masuk dengan membuat keterangan palsu (tanpa konfirmasi orang tua/tanpa surat keterangan Dokter ) 5  Teguran lisan, sangsi pedagogik dan membuat surat perjanjian 
8 Setiap tidak kembali setelah izin keluar ketika PBM berlangsung tanpa keterangan.  5 Teguran lisan, sangsi pedagogik dan membuat surat perjanjian 
SERAGAM
9 Setiap tidak memakai seragam sekolah sesuai dengan ketentuan  2 Teguran lisan, Sangsi Pedagogik
10 Setiap memakai seragam sekolah tidak rapi  2 Teguran lisan, sangsi pedagogik 
11 Berambut panjang (laki-laki), bertindik, beranting, berkalung, bergelang dan bertatto 5 Teguran lisan, sangsi pedagogik 
12 Setiap memakai seragam sekolah ketat / junkies/Rok pendek/celana cutbray (pensil) 5  Teguran lisan, sangsi pedagogik dan membuat surat perjanjian 
KEPRIBADIAN 
13 Membuang sampah sembarangan  2 Teguran lisan dan sangsi pedagogik 
14 Mengendarai kendaraan tidak tertib didalam/diluar sekolah 3 Teguran lisan, sangsi pedagogik 
15 Melanggar norma susila  75 Surat peringatan III, skorsing dan denda minimal Rp 9.000.000,-
16 Mencuri uang/barang  75 Surat peringatan III, skorsing dan denda minimal Rp 9.000.000,-
17 Mengotori,Merusak,menghilangkan harta benda milik teman, guru, karyawan atau fasilitas sekolah (WC, Kelas, Lab dll) 5 Pemanggilan orang tua, surat perjanjian, sanksi pedagogik 
18 Terbukti hamil/menghamili  100 Dikembalikan ke orang tua dan denda  minimal Rp. 12.000.000,-  
19 Melakukan serta mengunggah foto berkonten Pornografi dan porno aksi  75 Surat peringatan III, skorsing dan denda minimal Rp 9.000.000,-
20 Membawa / menghisap rokok diluar atau di ligkungan sekolah saat jam sekolah 75 Surat peringatan III, skorsing dan denda minimal Rp 9.000.000,-
21 Membawa Handphone  50 Surat peringatan II, skorsing dan denda minimal Rp 6.000.000
22 Membawa dan menyebarkankan konten pornografi di dalam atau diluar sekolah 50 Surat peringatan II, skorsing dan denda minimal Rp 6.000.000
23 Membawa/ menggunakan senjata tajam, (selain diperintahkan guru dalam hal kegiatan baksos atau praktek)  50 Surat peringatan II, skorsing dan denda minimal Rp 6.000.000
24 Membawa/menggunakan NAPZA (Narkotika, Alkohol, Psikotropika, dan Zat Adiktif lainnya)  100 Dikembalikan ke orang tua dan denda  minimal Rp. 12.000.000,-  
25 Perkelahian di lingkungan sekolah  75 Surat peringatan III, skorsing dan denda minimal Rp 9.000.000,-
26 Melakukan tindakan provokatif sehingga menimbulkan tawuran antar pelajar  100 Dikembalikan ke orang tua dan denda  minimal Rp. 12.000.000,-  
26 Terlibat tawuran antar pelajar  75 Surat peringatan III, skorsing dan denda minimal Rp 9.000.000,-
27 Membawa alat judi/Terlibat perjudian  100 Dikembalikan ke orang tua dan denda  minimal Rp. 12.000.000,-  


 

Keterangan :  

1. Point akan dikalkulasi setiap bulan
2. Seluruh dewan guru berhak memberikan point pelanggaran 
3. Sangsi-sangsi yang diberikan yaitu :
* Point 25 >    : Sangsi Pedagogik, Skorsing,  Surat pernyataan (materai), Surat Peringatan Idenda Rp. 3.000.000
* Point 50 >    : Surat pernyataan (materai), Skorsing, Surat Peringatan II dan denda Rp. 6.000.000,- 
* Point 75 >    : Surat pernyataan (materai), Skorsing, Surat Peringatan III dan denda Rp.9.000.000,- 
* Point 100   : Surat pernyataan (materai), Dikembalikan ke orang tua dan denda Rp. 12.000.000,- 


 



  Ditetapkan       :        Sragi, 13 Juli 2016


ttd1.png
 
Kepala SMK Negeri 1 Sragi


 



   


 



  IWP. ADI GUNAWAN, S.Pd


  NIP. 19690523 200003 1 004


 



 



 

MEMELIHARA/SERVIS SISTEM BAHAN BAKAR BENSIN KELAS XI TKR



MEMELIHARA/SERVIS SISTEM BAHAN BAKAR BENSIN

" Glossary "
Anti Dieseling yaitu salah satu komponen tambahan pada karburator untuk mencegah berputarnya mesin setelah kunci kontak dimatikan.
Barrel yaitu saluran masuk pada karburator sebagai tempat bercampurnya udara dan bahan bakar yang telah dikabutkan dari main nozzle.
Charcoal Canister yaitu salah satu komponen sistem bahan bakar yang berfungsi untuk menampung uap bensin dari tangki bahan bakar dan dari ruang pelampung pada karburator, kemudian mengeluarkannya pada saat mesin hidup.
Dashpot yaitu komponen tambahan pada karburator yang untuk memperlambat penutupan katup gas pada saat pedal gas dilepas dari putaran tinggi.
Deceleration Fuel Cut Off yaitu komponen tambahan pada karburator yang berfungsi untuk memutus aliran bahan bakar pada saat kendaraan diperlambat.
Economicer Jet yaitu bagian karburator yang terletak pada saluran stasioner dan kecepatan lambat, berfungsi untuk  mempercepat aliran bahan bakar.
ECU (Electronic Control Unit) yaitu komponen sistem injeksi bahan bakar elektronik yang berfungsi untuk mengolah signal-signal dari berbagai sensor untuk selanjutnya digunakan sebagai dasar dalam menentukan lamanya injeksi bahan bakar dan mengatur saat pengapian.
EFI (Electronic Fuel Injection) yaitu sistem ijeksi bahan bakar yang dikontrol secara elektronik. Sistem ini merupakan salah satu jenis sistem bahan bakar pada motor bensin.
Hot Idle Compensator yaitu komponen tambahan pada karburator yang berfungsi untuk menambah udara apabila temperatur di sekitar mesin panas.
PTC (Positive Themperature Coefficient) yaitu komponen pada sistem cuk otomatis yang berfungsi untuk mencegah arus yang berlebihan pada coil pemanas.
Pressure Regulator yaitu komponen siatem EFI yang berfungsi untuk mengatur tekanan bahan bakar dalam saluran bahan bakar.
Rocker Arm yaitu bagian dari pompa bahan bakar mekanik yang berfungsi untuk menggerakkan membran melalui batang penarik (pull rod).
Silicon Chip yaitu komponen manifold pressure sensor yang berfungsi untuk mensensor tekanan udara yang masuk pada sistem EFI.
Sound Scope yaitu alat bantu untuk mendengarkan suara lembut dalam mesin atau pada sistem bahan bakar.
Injektor (nozzle) yaitu salah satu bagian dari sistem injeksi bahan bakar yang berfungsi untuk mengabutkan (menyemprotkan) bahan bakar ke dalam silinder (ruang bakar).
Venturi yaitu bagian yang menyempit pada tabung (saluran masuk udara) karburator.


A. SISTEM BAHAN BAKAR MEKANIK
Sistem bahan bakar berfungsi untuk mencampur udara dan bahan bakar dan dialirkannya campuran berbentuk kabut ke ruang bakar.
Cara pemasukan campuran udara dan bahan bakar ada 2 macam,yaitu cara biasa yang disebut sistem bahan bakar  konvensional dan cara sistem injeksi bahan bakar. Sistem injeksi dapat dibagi menjadi sistem injeksi bahan bakar mekanik dan sistem injeksi bahan bakar secara elektronik yang disebut EFI (Electrinic Fuel Injection).
Komponen Sistem Bahan Bakar Konvensional terdiri dari:
 1. Tangki bahan bakar
 2. Saluran bahan bakar
 3. Charcoal canister
 4. Saringan bahan bakar
 5. Pompa bahan bakar
 6. Karburator
1. Tangki Bahan Bakar
Tangki bahan bakar terbuat dari lembaran baja yang tipis. Tangki ini biasanya diletakkan di bagian belakang kendaraan untuk mencegah kebocoran apabila terjadi benturan. Bagian dalam tangki dilapisi bahan pencegah karat dan dilengkapi dengan penyekat (separator)  untuk mencegah perubahan permukaan bahan bakar pada saat kendaraan melaju di jalan yang tidak rata.
2. Saluran Bahan Bakar
Pada sistem bahan bakar terdapat 3 saluran bahan bakar yaitu: saluran utama yang menyalurkan bahan bakar dari tangki ke pompa bahan , saluran pengembali yang menyalurkan bahan bakar kembali dari karburator ke tangki, dan saluran uap bahan bakar yang menyalurkan gas HC (uap bensin) dari dalam tangki bahan bakar ke charcoal canister.
3. Saringan Bahan Bakar
Saringan bahan bakar berfungsi untuk menyaring kotoran atau air yang mungkin terdapat di dalam bensin.
3. Charcoal Canister
Charcoal Canister berfungsi untuk menampung sementara uap bensin yang berasal dari ruang pelampung pada karburator dan uap bensin yang dikeluarkan dasi saluran emisi pada saat tekanan di dalam tangki naik.
Uap bensin yang ditampung oleh charcoal canister dikirim langsung ke intak manifold, kemudian ke ruang bakar untuk dibakar pada saat mesin hidup.
4. Pompa Bahan Bakar
Pompa bahan bakar yang biasa digunakan pada motor bensin adalah pompa bahan bakar mekanik dan pompa bahan bakar listrik.
a. Pompa bahan bakar mekanik
Pompa bahan bakar digerakkan oleh mesin itu sendiri, sedangkan pompa bahan bakar listrik digerakkan oleh arus listrik.

Cara kerja pompa bahan bakar mekanik:
1. Bila rocker arm ditekan oleh nok, diafragma tertarik ke bawah sehingga ruang di atas diafragma menjadi hampa. Katup masuk terbuka dan katup keluar tertutup sehingga bahan bakar mengalir ke ruang diafragma.
2. Pada saat nok tidak menyentuh rocker arm, diafragma bergerak ke atas sehingga katup masuk tertutup dan katup keluar terbuka sehingga bahan bakar yang berada di ruang diafragma tertekan keluar menuju ke karburator melalui katup keluar.
3. Bila bahan bakar yang berada di dalam karburator sudah cukup maka diafragma tidak tidak terdorong ke atas oleh pegas, dan pull rod pada posisi paling bawah karena tekanan pegas sama dengan tekanan bahan bakar. Pada saat ini rocker arm tidak bekerja meskipun poros nok berputar sehingga diafragma diam dan pompa tidak bekerja.
b. Pompa bahan bakar listrik
Pompa bahan bakar listrik langsung bekerja setelah kunci kontak di ON-kan. Pompa bahan bakar listrik dapat ditempatkan di mana saja dengan tujuan menghindari panas dari mesin.
Cara kerja pompa bahan bakar listrik jenis membran:
Apabila kunci kontak pada posisi On, akan terjadi kemagnetan pada solenoid yang menyebabkan diafragma tertarik ke atas sehingga bahan bakar masuk melalui katup masuk. Pada saat yang sama platina membuka karena tuas platina dihubungkan dengan rod sehingga kemagnetan pada solenoid hilang. Akibatnya diafragma bergerak ke bawah mendorong bahan bakar keluar melalui katup buang 

B. KARBURATOR
Karburator berfungsi untuk mengubah bahan bakar yang berbentuk cair menjadi kabut dan mengalirkannya ke silinder sesuai dengan kebutuhan mesin.
Macam-macam karburator
1. Menurut tipe venturi karburator dibedakan menjadi:
a. Karburator venturi tetap (fixed venturi)
Karburator ini menggunakan venturi tetap, besarnya vakum mengalir melalui venturi tersebut sesuai dengan kecepatan aliran udara yaang melewati venturi itu yang dipengaruhi oleh beban mesin dan pembukaan katup gas. Keadaan tersebut mempengaruhi banyak sedikitnya bahan bakar yang keluar dari nosel.
b. Karburator Variable Venturi
Karburator ini permukaan venturinya dikontrol sesuai dengan banyaknya udara yang dihisap. Keistimewaannya adalah perubahan membuka venturi sama saat kecepatan rendah dan sedang, serta pada beban ringan dan sedang. Sehingga volume bahan bakar berubah sesuai dengan volume udara yang masuk dan hambatan udara yang masuk menjadi kecil, maka karburator jenis ini dapat mencapai output yang tinggi.
Karburator variable venturi mempunyai tingkat aliran udara yang tetap, sehingga diperoleh campuran yang baik antara udara dan bahan bakar.
c. Karburator Air Valve Venturi
Pada karburator air valve venturi membukanya dikontrol dengan besarnya udara yang dihisap. Konstruksinya berbeda dengan karburator variable venturi, tapi cara kerjanya sama.
Karburator jenis air valve mempunyai dasar karburator arus turun dua barrel (down draft double barrel), tetapi konstruksinya sama dengan secondary yang domodifikasi. Katup udara terpasang di dalam silinder secondary dan membukanya air valve bervariasi sesuai dengan dengan jumlah udara yang dihisap.
Kevakuman pada nosel utama dikontrol agar bekerja konstan. Karburator jenis ini mempunya tahanan aliran udara pada venturi sehingga mampu menghasilkan output yang besar. Disamping itu membuka dan menutupnya katup throttle secara mekanik, sehingga tidak diperlukan diafragma lagi.
2. Menurut arah masuk campuran udara dan bahan bakar, kaburator dibedakan:
a. Karburator arus turun
Pada karburator arus turun, arah masuknya campuran udara dan bahan bakar adalah ke bawah (down draft). Karburator jenis ini banyak digunakan karena tidak ada kerugian gravitasi.
b. Karburator arus datar
Karburator arus datar, arah masuknya campuran bahan bakar adalah ke samping (side draft). Umumnya digunakan pada mesin yang memiliki output yang tinggi.
3. Menurut jumlah barel, karburator dapat dibedakan menjadi:
a. Karburator single barrel
Pada karburator single barrel, semua kebutuhan bahan bakar pada berbagai putaran mesin dilayani oleh satu barrel. Padahal pada putaran mesin rendah, diameter venturi yang besar akan lebih lambat menghasilkan tenaga dibandingkan dengan diameter venturi yang kecil.
Sebaliknya diameter venturi yang kecil hanya mampu memenuhi kebutuhan bahan bakar pada putaran mesin tertentu, tetapi pada putaran rendah lebih cepat mengahsilkan tenaga.
Untuk mengatasi hal tersebut maka diciptakan karburator doble barrel.
b. Karburator double barrel
Pada putaran rendah, kaburator double barrel cepat menghasilkan tenaga (output) karena yang bekerja hanya primary venturi yang mempunyai diameter venturi kecil.
Putaran tinggi, baik primary maupun secondary venturi bekerja bersama sehingga output yang dicapai akan tinggi karena total diameter venturinya. Disamping itu kecepatan aliran maksimal pada venturi karburator double barrel dibanding karburator single barrel lebih kecil sehingga kerugian gesekan juga kecil.
PRINSIP KERJA KARBURATOR
Prinsip dasar karburator sama dengan dengan prinsip yang terjadi pada pengecatan dengan penyemprotan.
Pada saat udara ditiup melalui ujung pipa penyemprot, tekanan di dalam pipa akan rendah. Akibatnya cairan yang ada di dalam tabung akan terhisap keluar dan membentuk partikel-partikel kecil saat terdorong oleh udara.
Semakin cepat aliran udara, maka semakin rendah tekanan udara pada ujung pipa sehingga semakin banyak cairan bahan bakar yang keluar dari pipa.
Prinsip kerja karburator berdasarkan pada hukum-hukum fisika yaitu hukum Kontinuitas dan hukum Bernauli. Bila suatu fluida mengalir melalui suatu tabung, maka banyaknya fluida atau debit aliran (Q) adalah:
                                                                    Q = A . V
dimana: Q = debit air (m³/dt)
                  A = luas penampang tabung (m²)
                  V = kecepatan aliran (m/dt)
Pada gambar di atas, bagian karburator yang diameternya menyempit (bagian A) disebut venturi. Pada bagian ini kecepatan udara yang masuk semakin tinggi sehingga kevakumannya semakin rendah. Dengan demikian pada bagian venturi bahan bakar yang dapat terhisap semakin banyak.

C. CARA KERJA KARBURATOR
Untuk memenuhi kebutuhan kerja, pada karburator terdapat beberapa sistem yaitu:
1. Sistem Pelampung
2. Sistem Stasioner dan Kecepatan Lambat
3. Sistem Kecepatan Tinggi Primer
4. Sistem Kecepatan Tinggi Sekunder
5. Sistem Tenaga (Power system)
6. Sistem Percepatan
7. Sistem Cuk
8. Meknisme Idle Cepat
9. Hot Idle Compensator (HIC)
10. Daspot
11. Deceleration Fuel Cut Off System
Adapun uraian pada masing-masing sistem adalah sebagai berikut:
(1) Sistem Pelampung
Sistem pelampung diperlukan untuk menjaga agar permukaan bahan bakar pada ruang pelampung selalu konstan. Di dalam ruang pelampung terdapat pelampung (float) dan jarum pelampung (needle valve). Pada pelampung terdiri dari dari jarum, pegas dan pin. Pada katup jarum terdapat pegas yang berfungsi untuk mencegah pembukaan katup jarum pada saat kendaraan terguncang.
Pelampung dapat bergerak naik turun sesuai dengan tinggi permukaan bahan bakar, sedangkan jarum pelampung berfungsi untuk membuka dan menutup saluran bahan bakar yang berasal dari pompa bahan bakar.
Cara kerja:
Bila permukaan bahan bakar di dalam ruang pelampung turun, maka pelampung akan turun sehingga jarum pelampung membuka saluran masuk. Akibatnya bahan bakar yang berasal dari pompa bahan bakar mengalir ke ruang pelampung.
Selanjutnya apabila permukaan bahan bakar dalam ruang pelampung naik, maka pelampung juga ikut naik sehingga jarum pelampung menutup saluran bahan bakar. Akibatnya aliran bahan bakar terhenti. Sehingga permukaan bahan bakar selalu konstan meskipun putaran mesin berubah-ubah.
(2) Sistem Stasioner dan Kecepatan Lambat
Cara kerja:
Pada saat mesin berputar satsioner, bahan bakar mengalir dari ruang pelampung melalui primary main jet, kemudian ke slow jet, economizer jet, katup solenoid dan akhirnya ke ruang bakar melalui idle port. Atau Primary main jet→slow jet→economizer jet→solenoid valve→idle port→ruang bakar.
(3) Sistem Kecepatan Tinggi Primer
Cara kerja:
Pada saat pedal gas dibuka lebih lebar, aliran bahan bakar dari ruang pelampung langsung menuju primary main nozle (nosel utama primer).
Sementara dari idle port dan slow port tidak lagi mengeluarkan bahan bakar karena kevakuman pada idle port dan slow port lebih rendah daripada di daerah primary main nozle. Atau alirannya: Primary main jet→primary main nozle→ruang bakar.
(4) Sistem Kecepatan Tinggi Sekunder (Secondary High Speed System)
Cara kerja:
Pada saat pedal gas dibuka penuh, maka katup gas sekunder (secondary throttle valve) erbuka sehingga bahan bakar keluar selain dari nosel utam primer juga melalui nosel utama sekunder. Dengan demikian jumlah bahan bakar yang masuk lebih banyak lagi, karena bahan bakar keluar dari kedua nosel tersebut.
(5) Sistem Tenaga (Power System)
Primary High Speed System mempunyai perencanaan untuk pemakaianbahan bakar yang ekonomis. Apabila mesin harus mengeluarkan tenaga yang besar, maka harus ada tambahan bahan bakar ke primary high speed system.
Tambahan bahan bakar disuplai oleh power system sehingga campuran udara dan bahan bakar menjadi (12 – 13 : 1).
Cara kerja:
Apabila katup gas hanya terbuka sedikit, kevakuman pada intake manofold besar sehingga power piston akan terhisap pada posisi atas. Hal ini akan menyebabkan power spring (B) menahahan power valve sehingga power vallve tertutup.
Apabila katup gas dibuka lebih lebar, maka kevakuman pada intake manifold akan berkurang sehingga kevakuman tersebut tidak mampu melawan tegangan pegas power valve (spring A). Akibatnya power piston akan menekan power valve sehingga saluran power jet terbuka dan akhirnya bahan bakar keluar dari primary main jet dan power jet.
 (6) Sistem Percepatan (Acceleration System)
Pada saat pedal gas diinjak dengan tiba-tiba, katup gas akan membuka secara tiba-tiba pula sehingga aliran udara akan mengalir lebih cepat. Sementara bahan bakar mengalir lebih lambat karena berat jenisnya lebih besar daripada berat jenis udara sehingga campuran bahan bakar dan udara lebih krus, padahal pada sistem ini dibutuhkan campuran yang kaya maka karburator dilengkapi sistem percepatan.
Cara kerja:
Pada saat pedal gas diinjak tiba-tiba, plunger pompa akan bergerak turun menekan bahan bakar yang ada di ruangan di bawah plunger pompa. Akibatnya bahan bakar akan mendorong outlet steel ball dan discharge weight sehingga bahan bakar mengalir melalui pump jet menuju ke ruang bakar.
Setelah melakukan penekanan, plunger pump kembali ke posisi semula karena adanya pegas yang yang ada di bawah plunger pompa. Akibatnya bahan bakar yang ada di ruang pelampung terhisap melalui inlet steel ball.
(7) Sistem Cuk
Pada saat mesin dingin, bahan bakar tidak akan menguap dengan baik dan sebagian campuran udara dan bahan bakar yang mengalir akan mengembun pada dinding intake manifold karena intake manifold dalam keadaan dingin. Keadaan tersebut akan mengakibatkan campuaran udara dan bahan bakar menjadi kurus sehingga mesin sukar hidup.
Sistem cuk membuat campuran udara dan bahan bakar menjadi kaya (1 : 1) yang disalurkan ke dalam silinder apabila mesin masih dingin.
Ada 2 jenis sistem cuk yang digunakan pada karburator yaitu sistem cuk manual dan sistem cuk otomatis.
(a) Sistem Cuk Manual
Pada sistem cuk manual untuk membuka dan menutup katup cuk digunakan  linkage yang dihubungkan ke ruang kemudi.
Apabila pengemudi akan membuka atau menutup katup cuk cukup menarik atau menekan tombol cuk yang ada pada instrumen panel (dashboard).
(b) Sistem Cuk Otomatis
Pada sistem cuk otomatis, katup cuk membuka dan menutup secara otomatis tergantung dari temperatur mesin. Pada umumnya sistem cuk otomatis yang digunakan pada karburator ada 2 macam sistem yaitu; sistem pemanas dari exhaust dan sistem elektrik.
Cara Kerja :
Pada saat mesin distart katup cuk tertutup rapat hingga temperatur di ruangan mesin mencapai 25ยบ C. Apabila mesin dihidupkan dalam keadaan katup cuk menutup maka akan terjadi kefakuman di bawah katup cuk. Hal tersebut akan menyebabkan bahan bakar keluar melalui primary low dan high speed system dan campuran menjadi kaya. Setelah mesin hidup, pada terminal L timbul arus dari voltage regulator, arus tersebut akan mengalir ke choke relay sehingga menjadi ON. Akibatnya arus dari ignition switch mengalir melalui choke relay menuju ke massa electric heat coil. Apabila electric heat membara/panas maka bimetal element akan mengembang dan akan membuka choke valve.